Buletin BISA No. I/ 01/ 281112

“Untuk menjadi guru yang ideal, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu menawarkan cinta, kemauan untuk memahami, dan komunikasi untuk mempermudah penyampaian ilmu.” (Ciptono, Guru SLB N 2 Semarang saat Seminar Nasional Belajar Mendidik Indonesia: Menjadi Guru Inspiratif Melawan Keterbatasan untuk Mencerdaskan Bangsa)

Adanya Program Inklusi di Sekolah Belum dapat Diterima Siswa Normal

Pemberlakuan program inklusi pada beberapa sekolah belum mampu meretas perbedaan antara orang-orang normal dengan para kaum difabel. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa dan orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang menerapkan program inklusi

Memilih Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus

Proses pemilihan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus diperlukan kecermatan. Hal ini dikarenakan agar anak tersebut tidak merasa terpinggirkan ketika disandingkan dengan anak-anak normal lainnya

[Opini] Sekolah Inklusi

Bentuk dukungan bagi ABK bukan hanya terfokus pada diri sang anak, melainkan juga pada penciptaan lingkungan yang kondusif

[Profil] Ciptono Sang Guru Inspiratif

“Anak berkebutuhan khusus bukanlah produk Tuhan yang gagal, karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Melalui pengamatan dan kesabaran, anak yang dikarunia ketidaksempurnaan akan memunculkan kelebihan-kelebihan yang perlu dipoles dan dilatih”. (Ciptono)

Unordered List

Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 April 2017

Tawanan Rasa

Tawanan Rasa
Oleh: Erna Erviana

Gambar: Ilustrasi Seketsa Hati
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTGYzJKh4kiV9-A_T8XGHJaWTFP6q1p0RcP28FAyIhMUldQAKcqtYqkpA


Ada yang tertahan, itu perasaan
Sementara ada yang tertawan, itu hati

Ada yang terkunci, itu mulut
Sementara ada yang membisu, itu cinta

Ada yang bicara, itu indera
Sementara ada yang terdiam, itu raga

Ada yang melawan, itu logika
Sementara ada yang menyerah, itu kamu

Terimakasih telah mengombang-ambingkan rasa
Membiarkan rasa ini tertawan dalam palung hati
Perlukah hal ini diungkap?
Bahkan diucap saja tak mampu
Aku terbungkam oleh waktu, tertatih oleh rindu, dan terpeleset dalam masa lalu

Bila kau ingin membebaskan, tak perlu menahanku disini
Meculik rasa yang tak tau apa salahnya
Membiarkan ku terdampar dalam lautan kenangan
Jangan salahkan aku bila ada pulau yang jadi tempatku menepi
Bahkan tak hanya menepi, tapi tinggal
Bukan hanya sadis, tapi ini juga perih
Aku tak ingin tertawan lagi

Senin, 07 Januari 2013

Menapaki Jalan Buntu

Oleh: Erna Erviana Purnama Sari

Sunyi . . . Senyap . . .
Berdiri dalam kegelapan
Tak ada arah, hanya mengikuti dinginnya angin menyapa
Tolehan tak berarti
Tak ada kata satupun yang terucap
Hanya bisu dan dungu

Sunyi . . . Senyap
Menapaki jalan yang tak tentu
Entah itu bohong atau dusta
Berjalan ke arah yang salah
Kemana aku harus melangkah
Menapaki jalan buntu yang tak ada tujuan

Rabu, 02 Januari 2013

Asa yang Dilupakan

.Aku ingin lari terlebih dahulu
.Tapi ku tak tahu bagaimana harus memulai
.Lara ku telah menutupi segala asa yang ada dalam diriku
.Tanyaku dalam hati tak akan merubah segalanya
.Tangis, sesal, pilu~~
.Oh . . . Tuhan inikah jawabmu??

.Berada dilema dalam keterpurukan
.Mengais asa yang sengaja dilupakan
.Berjuanglah untuk sesuatu yang ingin ku gapai
.Tak ayal semuanya akan ku dapati

Oleh: Erna Erviana Purnama Sari

Menanti Ilalang



Senja mulai terlelap
Angin pun hanya terlewat sesaat
Ilalang bergoyang kesana kemari
Menanti siapapun yang menyentuhnya
Tak ada yang diam dan tertegun
Semua terasa biasa saja

                          Seseorang menanti harapannya di seberang
                    Tak peduli betapa besar asa yang dibawa
             Tak peduli apakah ia akan kembali
      Tapi ia tetap menunggu dan menanti
Hingga pagi mulai terbangun

Oleh: Erna Erviana Purnama Sari

Semuanya


Hilang satu, tanpa jejak
Tak ada kata yang terlontar
Hanya sepi senyap
Melupakan satu asa yang ku buang

Ku terpikir, tak hanya itu yang akan menyelamatkanku dari sesal
Langkah tak berujung ku ambil
Mengais sesuatu yang ku muntahkan
Sungguh . . . Aku menyesal
Semua hal yang kudapat adalah berguna
Hanya saja aku yang tak peka


Oleh: Erna Erviana Purnama Sari

Minggu, 30 Desember 2012

Pahlawan Tanpa Lencana

Oleh: Saifuddin Usman

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau  langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana

Sumber: http://meteorcom.wordpress.com/kumpulan-puisi-untuk-guru/

Jumat, 28 Desember 2012

Aku seorang Guru


Lihatlah… seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..

Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.

Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar.


Sumber:  http://infogaya.blogspot.com/2012/03/puisi-guru-puisi-ibu-guru-dan-bapak.html