Oleh: Yuan
"Proses pemilihan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus diperlukan kecermatan. Hal ini dikarenakan agar anak tersebut tidak merasa terpinggirkan ketika disandingkan dengan anak-anak normal lainnya"
Gambar: Ilustrasi Pengajaran di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) |
Instruksi
pemerintah terhadap beberapa sekolah
untuk membuat kelas inklusi yang menggabungkan anak-anak berkebutuhan khusus
agar dapat mengikuti pelajaran bersama teman-temanya sebayanya ditanggapi
positif oleh banyak orangtua. Mereka tak lagi merasa kesulitan untuk mencari
tempat sekolah yang tepat untuk anaknya yang berkebutuhan khusus.
Namun beberapa masalah yang muncul adalah beberapa sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan inklusi ini ternyata kurang siap. Belum maksimalnya sekolah inklusi
menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) membuat orang tua perlu selektif
memilih sekolah.
Mencari
sekolah yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus bisa dibilang susah-susah
gampang. Untuk itu, ketika hendak mencari sekolah yang tepat, akan lebih baik
jika menanyakan rekomendasi dari beberapa orangtua yang juga memilik anak
berkemampuan khusus. Sekolah yang bagus biasanya meminta orangtua membawa
anaknya untuk dilakukan penilaian dan memberilan try out, baru kemudian
diberi keputusan bagus tidaknya masuk sekolah.
Pihak sekolah kemudian akan
meminta anak datang untuk dievaluasi. Jika anak tersebut dinilai mampu, maka
anak diperbolehkan mengikuti kelas.
Ketersediaan tenaga pendidik juga
harus di perhatikan. Biasanya, ada sekolah-sekolah yang menyediakan asisten
guru atau shadow teacher. Bisa juga pihak sekolah membolehkan
orangtua menyertakan shadow teacher untuk membantu anaknya di kelas. Shadow
teacher bertugas khusus mendampingi anak autis untuk membantu proses
belajarnya. Misalnya, guru meminta membuka buku halaman sekian.
Selanjutnya, jika telah memiliki
daftar sekolah yang dianggap baik, orangtua kemudian mengunjungi sekolah
bersama anaknya. Tujuannya agar pihak sekolah bisa melihat keadaan anaknya
seperti apa. Pada tahap ini, orangtua jangan menyembunyikan jika anaknya
memiliki autis, sebab bisa menjadi masalah di kemudian hari. Hal paling urgent
untuk diperhatikan dalam kunjungan tersebut adalah lakukan observasi pada
sekolah mengenai kurikulum, kebijakan mengenai anak berkebutuhan khusus, juga
lingkungan belajarnya untuk menghindari risiko bullying.
Sumber:
Yuan. 2012. Memilih Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus.
(Online) http://www.neraca.co.id/2012/11/28/memilih-sekolah-anak-berkebutuhan-khusus/ diakses tanggal 28
November 2012.
0 komentar:
Posting Komentar